Ha ha lebaran Oktober 2008 kemarin aku dan keluargaku "Happy Family" aku, istriku dan anak semata wayangku "Dimas" lagi pulang ke cepu kota kecil, panas dan kemrungsung dimana para sesepuhnya dimas tinggal. Perjalanan dari Surabaya - cepu kutempuh dengan waktu 3-4 jam via darat pas waktu itu lagi macet2nya kota surabaya yang panas karena 3 hari menjelang Lebaran pastinya banyak orang-orang yang mau mudik pulang kampung seperti aku. Waktu menunjukkan pukul 9 malam kami yang dijemput embah dari surabaya sampai dirumah cepu dengan disambut senyum manis simpul dari lesung pipit emak ku .......aduh sudah besar cucuku sidimas yang tinggal dikalimantan setahun ndak ketemu, ya karena biasanya kami pulang mudik pas lebaran setahun sekali dimana bala tentara para saudara n keponakan-keponakan teman si dimas lagi ngumpul dikampung halaman, Batokan kota raya yang setiap tahun kebanjiran dan dilanda musim panas sepanjang tahun karena hutan jatinya sudah habis di tebang para Blandong alias para penjarah kayu, Biarpun rumah embah ada dikampung tapi si dimas senangnya minta ampyun karena dia leluasa maen dengan kambing kambing milik tetangga dan teman- teman sebayanya. Hari pertama datang aku yang memang orang udik n kampung, ngatroki....langsung minta dimasakin makanan-makanan yang lama ndak pernah kunikmati seperti : betiti, entung, srabi dll dan yang pasti setiap pagi ndak akan pernah absen untuk menikmati nasi pecel mbok las yang memang enak lho, harga 1.500 perak udah dapat sebungkus nasi pecel dengan bumbu yang khas plus tempe goreng dan peyek hem....top markotop.... mak nyoss. "Entung".....ya makanan ini yang setiap tahun selalu kucari karena rasanya yang khas eropa dan mediterania ini terbuat dari kepompong (Bakal calon ulat) dari pohon jati dan adanya pada musim-musim tertentu biasanya menjelang musim kemarau dimana daun-daun pohon jati menggugurkan daunnya. Dengan ditambah irisan bawang merah, bawang putih & lombok, maka kepompong yang disebut entung tsb digoreng dengan bumbu -bumbu tsb dan pas dirasa dilidah ......hem...air liurku menetes dan meleleh dengan pelan -pelan menahan kenikmatan yang tiada tara, tapi yang membuatku bangga sekaligus salut sampai terheran -heran adalah harganya mintya ampyun mahal banget boo....1 cup (cangkir teh kecil) harga entung mentah bisa sampai 6000 perak, ndak boleh ditawar - tawar dan sudah harga mati, penyakit gila no3 memanfaatkan aji mumpung untuk cari kekayaan dengan cara singkat jelas n ndak pakai keringat he he...Satu lagi kawan you know "Betiti" ya betiti merupakan nama sebuah makanan yang terbuat dari slamper jagung yang dihaluskan dengan dicampur daun kemangi dan irisan lombok lalu dimasukkan kedalam daun pisang semacam bothok aduh kawan kalau sampeyan mencicipinya maka yang lidah anda akan bergoyang pusing tujuh keliling macem rumput yang bergoyang menahan gairah hasrat membara untuk melahap si betiti tsb. Setelah kami melaksanakan sholat idul fitri dimasjid depan rumah, kamipun bersalam-salaman dan menangis bombay simpuh diharibaan kaki bapak ibu tercinta mohon ampunan atas segala kesalahan dosa yang telah dikami perbuat terhadap beliau, semoga anak-anaku diberikan kelapangan hati, murah rejeki dan sehat jasmani & rohani selamat dunia akherat ujar bapak ibuku sambil berurai air mata karena lama ndak pernah memarahi dan menempeleng aku ketika aku masih kecil dan sering nyusahin kedua orang tuaku he he ampun ya bapak ibu, semoga kedua orang tuaku dan saudara -saudaraku diberikan panjang umur, kesehatan dan murah rejekinya, amien. O ya pembaca aku punya kakak namanya Aris dan adik Leni, Mas aris sekarang udah jadi pegawai super sibuk sekampung dan sekecamatan dikota semarang yaitu mengabdi sebagai guru di SMP 33 Semarang Timur dan adiku si Leni barusan kelar kuliahnya di UNES semarang, penginnya sih dia mau jadi pegawai kantoran tetapi apa daya setelah ikutan test PNS dan hasilnya jeblok karena kurang uang sogokannya maka dia pun siap lahir batin untuk diperanak pinak kan oleh Bos ku alias dikawinkan untuk meneruskan trah leluhur generasi penerus keluargaku dan sekaligus harus siap membuat cucu untuk embok ku yang memang kesepian karena dirumah mereka hanya berdua, sedangkan cucu tercakepnya si dimas sekaligus anakku jauh merantau ikut terdampar bapaknya dikalimantan dan hanya pulang setahun sekali.
Pagi-pagi sekali jam 04.30 aku, istri da dimas ditemani adikku leni sudah naik becak dari rumah menuju stasiun cepu untuk naik kereta KRL Expres yang murah meriah menuju ibu kota jawa tengah indonesia yang sering kebanjiran "Semarang".....besok dilanjut lagi ya......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar